Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dunia telah banyak membuat manusia sibuk dengannya. Dari pagi, bahkan dini hari sampai petang, bahkan larut malam, orang sibuk mencari harta dunia hingga lupa dengan sesuatu yang sesungguhnya jauh lebih penting dan berharga dalam hidup, yaitu akhirat dan Allah.
Orang begitu sibuk dengan dunia nyaris tanpa jeda dan istirahat. Pikiran dan fisik dipaksa bekerja keras dan lebih keras lagi, dari waktu ke waktu, demi menghasilkan sesuatu yang sifatnya fana dan sementara.
Sesuatu yang sifatnya material, yang suatu saat rusak, habis, dan lenyap. Materi mungkin berhasil didapatkan, tetapi ruhani kosong. Allah sejatinya tak melarang seseorang mencari dunia, justru orang beriman mesti berikhtiar semaksimal mungkin mendapatkannya.
Orang beriman dilarang bersikap malas-malasan atau menjadi beban orang lain. Nabi bahkan pernah berdoa kepada Allah agar dilindungi dari kemalasan, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, ketakutan, keburukan di hari tua, dan kekikiran.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Nabi juga mengatakan, “Salah seorang di antara kalian mencari (mengambil) seikat kayu bakar di atas punggungnya, itu lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada orang lain, lalu orang itu memberinya atau (mungkin) tidak memberi nya.” (HR al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i).
Allah tidak melarang orang beriman berusaha dan bekerja keras mencari rezeki, bahkan menganjurkan untuk itu. Allah hanya mengingatkan agar seseorang tidak terlalu tenggelam dalam aktivitas keduniaan sehingga lupa akhirat dan Allah.
Apalagi, jika aktivitas keduniaan itu justru mengandung halhal yang diharamkan. Misalnya, mencari materi dunia dengan jalan yang tidak halal, seperti mencuri, merampok, membegal, mencopet, menipu, korupsi, suap-menyuap, dan sejenisnya. Materi yang didapat dari hal-hal semacam ini tidak ada berkahnya dan justru merugikan diri sendiri dan orang lain. Ia melawan hukum, juga melanggar larangan Allah. Dalam kesibukan seseorang mencari dunia, Allah meng ingat kan selain agar berhati-hati jangan sampai menerabas yang dilarang oleh-Nya, juga mengingatkan agar ia berhenti sejenak, beristirahat, mengambil waktu sesaat untuk mengingat Allah.
Allahlah yang memberi dan mengatur rezeki manusia. Allahlah yang memberi, Dia juga yang menahan. Sepanjang seseorang mengingat Allah, berharap penuh kepada-Nya dalam hal rezeki, Allah tidak akan mengecewakannya. Allah justru mendekatinya dan memberinya, bahkan lebih dari yang ia minta, bahkan dari jalan yang tidak ia sangkasangka. Selalu ada keajaiban ketika seseorang mendekatkan diri kepada Allah dan memohon kepada-Nya.
Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab al-Hikam mengata kan, “Istirahatkan dirimu dari kesibukan mengurusi duniamu. Urusan yang telah diatur Allah tak perlu kausibuk ikut campur.”
Dengan tegas, Allah mengingatkan, “Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS al-Ankabut: 60).
Materi dunia mesti dicari untuk dimanfaatkan di jalan Allah, yakni jalan kebaikan. Namun, ia tak perlu dicari dengan penuh ambisius hingga lupa daratan, lupa Allah. Kerja keras tanpa jeda untuk mengingat Allah akan membuat jiwanya jauh dari Allah. Jika jiwa sudah jauh dari-Nya, kerja kerasnya bisa jadi sia-sia dan tak ada berkahnya. Materi dunia yang baik adalah yang didapat dengan cara halal dan mengandung berkah.
Ayo mari bermuhasabah (koreksi diri), bagi sahabat Santren hari ini yang belum memiliki niat kapan memulai mengaji. Tengok lagi, apakah ada jaminan bahwa besok, lusa, minggu depan masih ada kesempatan.
Bagi sahabat Santren yang sudah bulat tekadnya untuk memulai mengaji dan menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat silahkan simak pemberitahuan berikut ini ya.
Guru Ngaji Privat
Program Nyantren Privat merupakan upaya peningkatan pengetahuan umat muslim untuk lebih mengenal Islam dengan ustadz dan ustadzah datang ke rumah (guru ngaji privat).
Visi dan misinya yakni mencetak generasi yang cinta terhadap Al-Qur’an.
Ustad dan Ustadzah ke rumah ini kami bungkus dalam satu program yang bernama Insan Qur’ani (IQ).
Pada segi materi, IQ berfokus pada baca dan tulis Al-Qur’an bagi anak-anak, orang dewasa, Pemula, Mualaf dan Keluarga.
Namun dalam praktiknya tambahan pengetahuan seputar Fiqih (Hukum-hukum Islam), dan Muamalah (Sosial) diikut sertakan dalam pembahasan setiap belajar.
Santri akan mendapatkan kumpulan materi dalam bentuk Rencana Proses Pembelajaran (RPP) dan Silabus. Hal ini memudahkan dalam proses monitoring Sahabat Santren.
Guru Ngaji Privat di Jakarta Selatan
Selain dari segi materi yang luas. Jangkauan program IQ sudah bisa dinikmati di area Jabodetabek.
Daerah jakarta sendiri meliputi Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Jakarta Selatan meliputi Jagakarsa, Mampang, Pasar Minggu, Tebet, Pancoran dan Sekitar.
Masih banyak lagi daerah yang sudah bisa menikmati layanan IQ di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Ustadz dan Ustadzah
Ustadz dan Ustadzah yang bekerjasama dengan Nyantren merupakan Mahasiswa atau alumni perguruan tinggi Islam.
Mayoritas Ustadz dan Ustadzah telah memiliki sertifikat tahsin dan hafalan Al-Qur’an yang baik.
Karena pada proses penyeleksian dua hal diatas merupakan syarat dan ketentuan yang harus dimiliki oleh pengajar di Nyantren.
Usia Ustadz dan Ustadzah di Nyantren terbilang muda yakni dibawah usia 35 tahun. Agar proses pembelajaran lebih friendly.
Namun, tidak menutup kemungkinan jika Sahabat Santren memiliki permintaan Ustadz atau Ustadzah lebih dewasa agar lebih tegas dalam proses belajar.
Nyantren akan siap melalukan kerjasama dengan Ustadz dan Ustadzah tersebut.
Prihal asal kampus dan pondok pesantren Ustadz dan Ustadzah beragam seperti Gontor, LIPIA Jakarta, Al-Hikmah Jakarta, STEI SEBI, UIN Syarif Hidayatullah dan kampus Islam lainnya.
Tingkatan Santri Pada Program IQ
Proses pembelajaran pada program IQ berdasarkan kemampuan santri.
Pada level dasar, materi Al-Qur’an mulai dari Iqra yakni mengenal huruf Hijaiyah. Materi Fiqih akan dimulai dari cara bersuci dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Pada level lanjutan, materi baca tulis Al-Qur’an sudah masuk pada tahap pembenaran bacaan (Tahsin). Fokus pada panjang dan pendek dan hukum bacaan yang benar.
Level Atas yakni bagi sahabat yang sudah baik bacaan Al-Qur’an nya dan ingin menghafal. Nyantren memfasilitasi kebutuhan Sahabat Santren dengan bekerjasama dengan Ustadz atau Ustadzah.
Pada setiap tingkat, Tim akan melalukan pretest agar siswa dikelompokan sesuai tingkatannya. Agar target sesuai dengan kemampuan awal siswa maka estimasi waktu yang perlu digunakan selama proses belajar bisa diketahui.
Cara Mendaftar Guru Ngaji Pivat
Sahabat Santren bisa hubungi Admin 0852 1321 1110 atau isi form registasi online disini.
Bagi Sahabat Santren di Cibubur dan sekitarnya bisa ke kantor di Jalan SMPN 258 NO. 15 C RT/RW 05/010 Cibubur Jakarta Timur.
Semoga bermanfaat ya Sahabat Santren
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Leave a Reply